Musyawarah Pergantian dan Pembentukan PC MABMI Kec. Tanjung Morawa Digelar, Tegaskan Pentingnya Gotong Royong Bangun Organisasi Melayu
Tanjung Morawa, 29 Mei 2025 – Pengurus Cabang Majelis Adat Budaya Melayu Indonesia (PC MABMI) Kecamatan Tanjung Morawa resmi melakukan musyawarah pergantian dan pembentukan kepengurusan baru pada Kamis (29/5), bertempat di Aula Kantor Desa Tanjung Morawa A, Kecamatan Tanjung Morawa.
Acara ini menampilkan sejumlah tokoh penting, di antaranya Bendahara PD MABMI Deli Serdang, Husin; Ketua PC MABMI Tanjung Morawa, Zulham; Sekretaris PC, Rudi Setiawan; Bendahara PC, Nazariyanti; dan perwakilan dari PB MABMI Sumut, Dato' Wan Wahyuddin Baros. Turut hadir pula Wakil Ketua MABMI Deli Serdang, H. Zainuddin Abdullah.
Rangkaian kegiatan diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur'an oleh Hamdan Syukron S.Ag, dilanjutkan dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya.
Ketua Panitia menyampaikan bahwa musyawarah ini merupakan bagian dari upaya meneruskan kepemimpinan estafet. “Setelah berakhirnya masa pengurus yang lalu, kami merasa terpanggil untuk terus membangun organisasi ini. Kami mengundang 14 desa yang memiliki masyarakat Melayu untuk ikut serta dalam musyawarah ini. Harapannya, Majelis Melayu ini bisa memberi warna dalam pembangunan di Kabupaten Deli Serdang yang kita cintai,” ujarnya.
Dalam sambutannya, Ketua MABMI Deli Serdang, Dr. Ok Ibnu Affan, SH, menegaskan bahwa MABMI sebagai organisasi sentral budaya Melayu harus memiliki kekuatan dalam struktur dan pergerakannya. “MABMI adalah wadah pemersatu, kawah candradimuka untuk menyiapkan kader-kader Melayu yang peduli terhadap masa depan bangsanya. Organisasi ini tidak bisa dibangun sendiri-sendiri. Kita harus gotong royong untuk membesarkannya,” ungkap beliau.
Acara ditutup dengan doa yang dipimpin oleh Ustadz Hasanul Arifin S.Ag, dan disempurnakan oleh kehadiran serta dukungan dari Wakil Ketua MABMI Deli Serdang, H. Zainuddin Abdullah.
Musyawarah ini menjadi momen penting dalam penguatan struktur organisasi MABMI di tingkat kecamatan, serta menjadi simbol komitmen masyarakat Melayu Tanjung Morawa dalam menjaga warisan budaya dan memperkuat peran aktif dalam pembangunan daerah.