Batang Kuis – Keributan yang terjadi di Jalan Ampera, Batang Kuis Pekan, pada Jumat (14/3/2025), melibatkan individu dari dua organisasi masyarakat (ormas), Pemuda Pancasila (PP) dan Ikatan Pemuda Karya (IPK). Untuk mencegah eskalasi lebih lanjut, aparat dan pemangku kepentingan menggelar mediasi di Aula Polsek Batang Kuis, Sabtu (15/3/2025) malam.
Hadir dalam mediasi tersebut Plt. Camat Batang Kuis Beny H. Tambunan, S.STP, M.AP, Kapolsek Batang Kuis AKP Arif Suhadi, MH, Danramil 05/BK Kapten Inf. Yasir Arif, Kasi Trantib Batang Kuis Arapen Ginting, S.Sos, serta para pimpinan dan perwakilan dari PP dan IPK. Turut hadir pula Kepala Desa Batang Kuis Pekan Khairul Arjani, Kepala Desa Bintang Meriah H. Kasiman, dan perwakilan FKDM Batang Kuis.
Dalam pertemuan tersebut, Kapolsek Batang Kuis AKP Arif Suhadi mengimbau agar semua pihak menahan diri dan mengedepankan musyawarah. “Mari kita jadikan forum ini sebagai wadah untuk menyelesaikan permasalahan dengan kepala dingin, agar wilayah kita tetap aman dan kondusif, terutama di bulan Ramadan ini,” ujarnya.
Plt. Camat Batang Kuis Beny H. Tambunan juga berharap kejadian serupa tidak terulang. “Mari kita jadikan insiden ini sebagai pembelajaran agar ke depan Batang Kuis tetap kondusif,” katanya.
Sementara itu, Danramil 05/BK Kapten Inf. Yasir Arif mengajak semua pihak meningkatkan rasa kebersamaan dan menjaga keamanan lingkungan.
Pernyataan tegas juga disampaikan oleh Plt. Ketua PAC PP Batang Kuis, Wildan Diapari HSB alias Joro. Ia menegaskan bahwa keributan tersebut bukan merupakan konflik antarormas, melainkan persoalan individu. “Jika ada anggota PP yang membawa-bawa nama ormas untuk kepentingan pribadi, kami akan menindak tegas,” ujarnya.
Senada dengan itu, Sekretaris PAC IPK Batang Kuis, Sejahterawan, S.Pd, juga menegaskan komitmennya menjaga keharmonisan. “Kami juga tidak akan mentolerir anggota yang mencoreng nama baik organisasi,” katanya.
Pada akhir pertemuan, kedua belah pihak sepakat bahwa insiden yang terjadi adalah permasalahan individu dan bukan konflik antarormas. Mereka pun menandatangani surat kesepakatan untuk menjaga keamanan serta menindak anggotanya yang memicu permasalahan.
Kepala Desa Batang Kuis Pekan, Khairul Arjani, menutup pertemuan dengan mengajak semua pihak lebih peduli terhadap kondisi sosial di masyarakat. “Jika ada persoalan, mari kita selesaikan sebelum membesar. Kita semua adalah saudara,” tuturnya.
Usai penandatanganan kesepakatan, pertemuan diakhiri dengan foto bersama. Mediasi berjalan lancar, dan situasi di Batang Kuis tetap terkendali.
(Sejahtrawan)