![]() |
Kunjungan Patani Sumut ke Pengerajin Tempe di Langkat(23/9) |
Langkat – Parnadaily
Kepala Wilayah Pandu Tani Indonesia (PATANI) Sumatera Utara, Drs. H. Rahmad Perdamaian Hasibuan, bersama Sekretaris Wilayah PATANI Sumut Dr (c) Muhammad Ilham S.Pt., SH., MH, Humas Ahmad Husein Pasaribu, SH, serta tim, melakukan kunjungan kerja ke Kecamatan Binjai, Kabupaten Langkat. Kegiatan ini turut dihadiri pengurus PATANI Kota Binjai dan PATANI Langkat.
Kunjungan pertama dilakukan ke pengrajin batok kelapa di Dusun VIII, Desa Sendang Rejo. Batok kelapa diolah menjadi arang yang memiliki nilai jual tinggi.
Indra, salah satu pengrajin, menjelaskan proses pembuatan arang membutuhkan waktu 7–8 jam melalui pengasapan setelah batok dipecah.
“Batok kami beli Rp3.000 per kilogram. Setelah menjadi arang, bisa dijual hingga Rp12.000 per kilogram. Dalam sehari, produksi bisa mencapai 1 ton, tergantung ketersediaan bahan baku,” ungkapnya.
Arang batok kelapa ini dipasarkan ke sejumlah pemasok di Binjai dan sebagian diekspor untuk kebutuhan industri kosmetik, baterai, hingga obat nyamuk.
Usai meninjau usaha arang batok, tim PATANI bergerak menuju lokasi pembibitan aneka buah unggul seperti durian, alpukat, mangga, hingga kelengkeng.
Gusmawadi, pengurus PATANI Langkat sekaligus pengelola bibit, berharap kehadiran PATANI dapat memperluas pemasaran hingga ke luar pulau bahkan ke mancanegara.
Rombongan kemudian melanjutkan kunjungan ke pengrajin tempe Assifa di Dusun II, Desa Sendang, Kecamatan Binjai. Di lokasi ini, rombongan disambut hangat oleh pemilik usaha, sekaligus dilakukan pemasangan spanduk Kampung PATANI sebagai bentuk komitmen pengembangan usaha tani rakyat.
Tidak berhenti di situ, tim juga meninjau area persawahan di desa setempat. Para petani padi mengeluhkan sulitnya pasokan air karena tidak adanya aliran dari sungai terdekat. Mesin penyedot air yang tersedia tidak bisa dioptimalkan karena biaya solar mencapai Rp1 juta per hari.
“Jika air cukup, kami bisa menanam padi tiga kali setahun. Sekarang hanya mampu satu sampai dua kali saja,” keluh seorang petani.
Menanggapi hal tersebut, Rahmad Perdamaian Hasibuan menegaskan bahwa persoalan ini akan segera dikoordinasikan dengan pemerintah daerah.
“Hari ini kami meninjau usaha arang batok, pembibitan buah, hingga mendengar langsung keluhan petani padi. Untuk perairan sawah, saya langsung menghubungi Kepala Dinas PU Langkat agar ditindaklanjuti bersama Bupati,” tegasnya.
Rahmad juga menambahkan, PATANI tengah mendorong agar pengusaha tahu dan tempe menggunakan kedelai produksi PATANI.
“Harapannya, kedelai dari PATANI bisa dipasok langsung ke pengusaha tanpa melalui agen. Dengan harga dan kualitas bersaing, tentu akan menyejahterakan petani sekaligus menguntungkan pengusaha,” jelasnya.
Program yang dijalankan PATANI ini sejalan dengan Astacita Presiden Prabowo, yang memprioritaskan sektor pertanian sebagai tulang punggung pembangunan nasional.
Adapun pengurus dan koordinator yang hadir dari Langkat antara lain: Romo, Jefri Syahputra, Kusmanadi, dan Herianto. Dari Binjai hadir: Tatik, serta Koordinator Kampung PATANI Binjai–Langkat, Dahlan dan Akbar.
Kunjungan kerja ini menjadi langkah nyata PATANI Sumut dalam mendukung peningkatan kesejahteraan petani, memperluas akses pasar, serta memperkuat sinergi antara petani, pengusaha, dan pemerintah daerah.
0 Komentar
Tinggalkan Pesan Anda Disini